Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala MIN 1 Gresik, Santiaji, M.Pd., yang didampingi oleh seluruh dewan guru. Penyambutan berlangsung di ruang kelas SBSN, yang sekaligus menjadi tempat pelaksanaan kegiatan utama. Dalam sambutannya, Santiaji menekankan pentingnya membangun sekolah yang menjunjung tinggi hak-hak anak sebagai fondasi utama pendidikan yang berkualitas.
Diskusi dalam kegiatan studi banding ini berfokus pada implementasi Sekolah Ramah Anak, khususnya strategi dan pendekatan yang dilakukan oleh MIN 1 Gresik. Para guru MAN 2 Gresik tampak antusias berdiskusi dan menggali informasi, terutama tentang bagaimana menghadapi siswa difabel di lingkungan belajar. Topik ini menjadi sorotan utama yang mencerminkan keseriusan para pendidik dalam menciptakan sistem pendidikan yang benar-benar inklusif.
Salah satu bagian menarik dari diskusi adalah pertanyaan seputar metode pembelajaran untuk siswa tunanetra. Tim SRA MIN 1 Gresik menjelaskan sejumlah pendekatan yang dapat dilakukan, seperti penggunaan media ajar khusus, pendampingan intensif, serta pemanfaatan teknologi assistive. Hal ini menunjukkan bahwa inklusivitas bukan hanya slogan, tetapi benar-benar diterapkan dalam keseharian proses belajar mengajar.
Usai diskusi, para tamu diajak berkeliling melihat fasilitas pendukung Sekolah Ramah Anak yang ada di MIN 1 Gresik. Mulai dari ruang kelas inklusi, taman bermain yang aman, hingga pojok baca yang ramah anak. Kunjungan lapangan ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana sebuah sekolah bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus memperhatikan kebutuhan individual setiap siswa.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama antara guru MIN 1 Gresik dan MAN 2 Gresik sebagai simbol persahabatan dan sinergi antar madrasah. Momen ini memperkuat harapan untuk terus menjalin kerja sama dalam mewujudkan pendidikan yang merata dan ramah anak di Gresik dan sekitarnya.
Kunjungan ini tidak hanya menambah wawasan bagi MAN 2 Gresik, tetapi juga menjadi refleksi bagi MIN 1 Gresik untuk terus mengembangkan praktik inklusif di madrasah. Komitmen bersama ini menjadi langkah nyata menuju pendidikan yang lebih manusiawi, setara, dan berpihak pada kepentingan terbaik anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. [MTH]
No comments:
Post a Comment