Pupus tampil mewakili Provinsi Jawa Timur di kategori Silat Perorangan Ksatria Muda Putri. Perjuangannya di gelanggang berlangsung sengit, namun akhirnya ia harus puas di posisi ke dua setelah kalah tipis dari atlet asal Provinsi Banten yang meraih medali emas. Adapun medali perunggu diraih atlet dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Prestasi ini menjadi kebanggaan besar, tidak hanya bagi keluarga dan sekolah, tetapi juga bagi masyarakat Kabupaten Gresik. Dengan kerja keras dan semangat juang tinggi, Pupus berhasil menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional dan membuktikan bahwa siswa madrasah mampu bersaing di berbagai bidang.
Kepala MIN 1 Gresik, Santiaji, M.Pd, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas pencapaian luar biasa siswinya. “Prestasi ini adalah buah dari kerja keras, disiplin, dan semangat juang yang tinggi. Pupus telah membawa nama baik madrasah, Gresik, dan Jawa Timur di kancah nasional,” ungkapnya.
Menurutnya, keberhasilan Pupus Cinde Puspita juga menjadi bukti bahwa MIN 1 Gresik tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga mendukung penuh pengembangan bakat dan minat siswa di bidang olahraga, seni, dan keterampilan lainnya. Lingkungan sekolah yang kondusif serta dukungan dari para guru menjadi salah satu faktor penting keberhasilan ini.
Ajang FORNAS VIII 2025 sendiri merupakan perhelatan olahraga nasional yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai provinsi di Indonesia. Pencak silat menjadi salah satu cabang yang menyedot perhatian publik karena menampilkan kekayaan budaya dan teknik bela diri asli Indonesia.
Prestasi Pupus diharapkan dapat menginspirasi generasi muda, khususnya siswa-siswi di Kabupaten Gresik, untuk terus berlatih, berani bermimpi, dan mengukir prestasi di tingkat nasional bahkan internasional. MIN 1 Gresik berkomitmen untuk terus mendukung setiap siswa agar mampu berkembang secara optimal, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. [LH]
No comments:
Post a Comment